Kedekatan Allah dengan Hamba-Nya

 oleh Muji Rahayu, S. Sos. I *)

Dalam qur’an surat al-Baqaroh ayat 186, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran."

Berdoa merupakan momen komunikasi hamba dengan Allah, semakin banyak berdoa semakin mesra hubungan kita dengan Allah. Kemesraan seorang hamba dengan Tuhan-Nya akan membuat Allah semakin sayang. 

Takdir manusia sudah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah, namun dengan berdoa kita bisa merubah takdir. Takdir merupakan ketetapan dan kemauan Allah , namun keinginan manusia yang dipanjatkan dengan berdoa merupakan kemauan manusia.

Keutamaan Berdoa Kepada Allah Swt. adalah 

Pertama, Doa adalah ibadah itu sendiri

Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw :

“Doa adalah ibadah“ 

(H.R. Abu Daud)

Meninggalkan doa adalah bentuk menyombongkan diri dari menyembah Alloh, sebagaimana Alloh berfirman dalam Q.S al-Ghofir ayat 60, “Dan Tuhanmu berfirman “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam Keadaan hina dina”

Kedua, Doa itu menunujukkan sikap tawakal kepada Allah Swt. 

Hal itu dikarenakan orang yang berdoa dalam kondisi memohon pertolongan kepada-Nya,menyerahkan urusan hanya kepada -Nya bukan kepada selain-Nya. Sebagaimana doa juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan bentuk pemenuhan akan perintah-Nya.

Firman Alloh Q.S. al-Ghofir ayat 60 “Berdoalah kepada-Ku,niscaya akan kuperkenankan bagimu.”

Ketiga, Doa merupakan senjata yang kuat yang digunakan seorang muslim dalam mencari kebaikan, menolak bahaya dan keburukan.

Hal ini berdasarkan Sabda Rasulullah Saw :

“Barang siapa diantara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Alloh diminta sesuatu yang lebih Dia senangi dari pada diminta kesehatan ( atau keselamatan). "

Dalam hadits lain disebutkan bahwa, “Sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.” (H.R. At-Tirmidzi)

Keempat, Doa adalah senjata yang digunakan para Nabi dalam menghadapi situasi dan keadaan yang sulit.

Dalam Hadits Riwayat Muslim diceritakan bahwa Nabi Muhammad Saw dalam perang Badar, ketika Beliau melihat jumlah kaum musyrikin sebanyak seribu orang sedangkan pasukan Islam berjumlah tiga ratus sembilan belas orang, Beliau segera menghadap ke Kiblat seraya mengangkat kedua tangannya berdoa :

"Ya Alloh wujudkanlah untuk kami apa yang Engkau janjikan ya Alloh, berikanlah kepada kami apa yang Engkau janjikan, Ya Alloh jika sekumpulan kaum muslimin ini binasa maka tidak ada yang akan menyembah Engkau di muka bumi ini."

Rasulullah Saw terus melantunkan doa seraya membentangkan kedua tangan beliau menghadap ke kiblat hingga selempangnya jatuh, maka datanglah Abu Bakar mengampil selempang Rasulullah Saw dan meletakkannya diatas pundaknya dan menjaganya dari belakang dan berkata “Wahai Nabi Allah, doa engkau kepada Tuhanmu sudah cukup, karena Dia pasti akan mewujudkan apa yang Dia janjikan untukmu.”

(H.R.Muslim III/1763, dari Umar bin Khattab r.a. )

Demikian pula Nabi Ayyub As., ia menggunakan senjata doa ketika mengalami berbagai macam cobaan, terisolir dari manusia, tidak ada lagi yang menyayanginya selain istrinya sendiri, dalam kondisi seperti itu ia tetap bersabar dan mengharap ridha Allah Swt. dan ketika cobaan itu telah berlalu lama, ia berdoa :

“Dan (ingatlah kisah nabi) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “ (Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang diantara semua Penyayang”. Maka Kami pun memperkenankan seruan (doa)nya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya,dan Kami lipat gandakan bilangan mereka,sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untu menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Alloh.” (Q.S al-Anbiya ayat 83-84)o

Kelima, Doa dapat menghilangkan kegelisahan dan kesedihan, menjadikan hati lapang dan mempermudah urusan.

Dalam berdoa seorang hamba bermunajat kepada Tuhannya, mengakui kelemahan dan ketidakberdayaannya, mengungkapkan rasa butuhnya kepada Pencipta dan Pemiliknya, doa juga sarana untuk menghindari murka Allah Ta’ala,sebagaimana sabda Rasulullah Saw :

Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah,niscaya Dia akan marah kepadanya”

 (H.R. Ahmad II/ 442 no 9699, dan At-Tirmidzi V/ 546 no 3373, dari Abu Hurairah r. a.) 

Alangkah indahnya ungkapan seorang penyair :

Janganlah engkau meminta manusia satu kebutuhan

Mintalah kepada yang pintu-Nya tak pernah tertutup

Allah marah jika engkau tidak meminta-Nya

Sedang manusia justru marah ketika diminta

Keenam, Doa juga menjadi senjata bagi orang -orang yang terzhalimi (teraniaya), ia adalah tempat berlindung bagi orang-orang lemah yang putus harapan, tertutup segala pintu di hadapannya.

Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan:

“Apakah engkau meremehkan doa dan memandangnya sepele,

Padahal engkau tidak tahu apa yang diperbuat doa,

Ia adalah anak panah malam yang takkan meleset,

Akan tetapi ia memiliki masa dan masa itu ada penghujungnya”.

Demikianlah keutamaan dari doa, semakin banyak kita berdoa, akan membuat kita semakin dekat dengan Allah dan fungsi dari doa tersebut menjadi solusi dari permasalah-permasalahan kehidupan manusia. Semakin semangatlah kita dalam berdoa, memohon segala kebaikan di dunia dan akhirat kepada Allah Swt. yang Maha Kaya lagi Maha Mampu atas segala sesuatu. Aamiin.

*) Penyuluh Agama Islam Fungsional PPPK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Epistemologi dalam al Qur'an

Hakikat Mencintai Allah Swt; Khauf, Raja, dan Tawakkal Kepada-Nya

Mengenal Inkarussunnah