Etika Imam dan Ma’mum dalam Menginspirasi Pemimpin dan Rakyat

 disusun oleh Amin Supangat, S. Sos. I *) 

Etika menjadi Imam menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah yang menyebutkan 3 hal penting, yaitu: Etika Imam seperti payung, yang berfungsi menjaga dan memberikan kenyamanan kepada makmumnya dan makmum ikut menjaga kenyamanan dengan cara membaca bacaan shalat dengan tidak keras. Etika imam yang memberikan kesempatan kepada ma’mumnya untuk membaca Surat Al-Fatihah setelah imam selesai membacanya, sehingga ma’mum akan dapat mendengarkan bacaan imam dengan baik. Gerakan ma’mum dimulai setelah gerakan imam sempurna. Misal gerakan ruku’, ma’mum mulai bergerak ruku setelah imam dalam posisi ruku ditandai dengan selesainya bacaan takbir intiqol, begitu seterusnya pada gerakan lainnya.

Imam dan ma’mum adalah posisi yang akan selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Imam adalah pemimpin sedangkan ma’mum adalah yang dipimpin. Di manapun kita berada, pasti ada pemimpin dan ada yang dipimpin. Ada kepala Sekolah sebagai pemimpin dan ada para guru dan pegawai yang dipimpin. Ada Kepala Desa sebagai pemimpin dan ada masyarakat sebagai yang dipimpin. Ada ketua RT sebagai pemimpin dan ada warga RT sebagai yang dipimpin, sampai kelompok terkecil yaitu sebuah keluarga juga ada Kepala Keluarga sebagai pemimpin dan anggota keluarga sebagai yang dipimpin.

Indahnya kehidupan yang menjadikan etika imam dan ma’mum sebagai contoh masyarakat dalam memimpin dan dipimpin.

*) Sekjen Pokjaluh Islam 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Epistemologi dalam al Qur'an

Hakikat Mencintai Allah Swt; Khauf, Raja, dan Tawakkal Kepada-Nya

Mengenal Inkarussunnah