Cara Khas Mengisi Kemerdekaan
Oleh Umi Lutfi Chabibah, S.H.I. *)
Kemerdekaan bangsa Indonesia adalah sebuah anugerah yang telah diberikan Allah Swt. 79 tahun sudah bangsa kita merdeka. Ketika berjuang untuk melawan penjajah tidaklah semudah membalikkan telapak tangan dengan cucuran keringat, air mata, tumpahan darah sudah berjuta-juta nyawa, logistik, pikiran dan pemikiran yang dipertaruhkan anak-anak bangsa ini akhirnya kita dapat menang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Di dalam al-Qur’an pun banyak mengajarkan bagaimana kita mensyukuri sebuah kemerdekaan. Kemerdekaan yang telah resmi di proklamasikan pada hari Jum’at, 17 Agustus 1945 adalah anugerah besar yang telah Allah berikan. Anugerah ini bukan berarti mengabaikan usaha-usaha yang telah dilakukan, namun, anugerah itu adalah bagian dari usaha para pejuang bangsa yang tidak kenal lelah dan putus asa.
Dengan mensyukuri nikmat Allah yang tiada tara dengan tegas Allah berfirman:
وَإِذ تَأَذَّنَ رَبُّكُم لَئِن شَكَرتُم لَأَ زِيدَنَّكُم وَلَئِن كَفَرتُم إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Ketika Tuhan memberi izin kepada kalian, seandainya kalian bersyukur maka benar-benar akan saya tambahkan nikmat kalian dan apabila kalian kufur sesungguhnya siksaku sangatlah pedih.”
(QS. Ibrahim [14]: 7).
Mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada mahluk-mahluknya adalah keuntungan untuk manusia itu sendiri, karena, Tuhan tidak membutuhkan apa yang kita kerjakan. Hal sebaliknya, mengkufuri nikmat-nikmat-Nya, juga tidak berpengaruh pada Dzat Allah.
Allah berfirman:
وَقَالَ مُوسَى إِن تَكفُرُوا أَنتُم وَمَن فِي الاَرضِ جَمِيعًا فَإِنَّ الله لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ
“Musa berkata: apabila kalian dan seluruh mahluk dibumi kufur, maka sesungguhnya Allah adalah dzat yang maha kaya (tidak membutuhkan) dan maha dipuji.”
(QS. Ibrahim [14]: 8).
Melihat Sejarah pada zaman nabi bahwa Nabi Muhammad Saw. diperintahkan untuk menjelaskan kepada umatnya tentang kisah Nabi Musa As. yang mengingatkan umatnya untuk mengingat nikmat-nikmat yang telah Allah berikan sebelumnya kepada mereka. Sebelum mendapatkan anugerah-anugerah tersebut, Bani Israil hidup dalam kungkungan, penindasan, tekanan dan penjajahan yang dilakukan oleh Fir’aun.
Dari teladan yang telah dicontohkan oleh Nabi Musa As. ketika mengingatkan umatnya atas nikmat dan terbebas dari penjajahan Fir’aun di atas, Dari kisah tersebut mengingatkan kepada kita agar jangan lupa bersyukur atas karunia Allah Swt.
Dalam konteks ke-Indonesiaan dapat dikatakan, setelah kekejaman penjajah telah terusir secara politik dengan diproklamasikannya kemerdekaan bangsa ini, memperingati kemerdekaan adalah bentuk syukur kepada Allah atas nikmat-Nya yang telah di berikan kepada kita.
Saat ini kita telah merasakan kemerdekaan, kita bisa hidup tenang, tidur nyenyak, kerja nyaman, berinteraksi sosial aman itu semua berkat kemerdekaan bangsa Indonesia. Kita tinggal mengisinya dengan meneruskan bangsa ini, menyiapkan dan meneguhkan generasi muda tunas harapan bangsa yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme terhadap NKRI tercinta ini, agar kemerdekaan ini langgeng selama-lamanya. Berbagai macam kegiatan khas bangsa ini dalam mengisi kemerdekaan tentunya banyak sekali diantaranya dengan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat baik dari yingkat nasional sampai tingkat kelurahan bahkan RT sebagai bukti mensyukuri anugerah Allah Swt. yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia.
Berbagai kegiatan khas dilakukan oleh bangsa Indonesia dengan adanya upacara 17 Agustus, didalamnya ada pembacaan detik-detik proklamasi.
Di sisi lain banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan warga dengan sangat antusias. Sebagai contoh di desa kami, setiap menjelang 17 Agustusan berbagai perlombaan disiapkan untuk memeriahkannya dan yang paling khas adalah menghias gang kampung setiap RT. Berbagai model, bentuk lampu warna warni menjadi hiasan yang terlihat sangat indah dan cantik, rapi ketika malam hari.
Dan kegiatan yang khas juga setiap malam 17 Agustus dilakukan tumpengan, renungan, tahlilan bersama warga sebagai bukti syukur atas kemerdekaan ini. Ada juga kegiatan resepsi yang menampilkan berbagai tarian, nyanyian untuk menghibur warga.
Semoga kita bisa tetap mempertahankan kemerdekaan selama-lamanya menjadi negara Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofuur. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar