Hakikat Mencintai Allah Swt; Khauf, Raja, dan Tawakkal Kepada-Nya
oleh Ahmad Suwandar, S. Ag. *)
Islam adalah Agama rahmatan lil 'alamin, untuk itu kita sebagai penganutnya supaya bisa menempatkan dalam kehidupan sehari-hari agar bisa melaksanakan secara istiqomah dalam menjalankan keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh sehingga semakin meningkat.
Pada hakekatnya kehidupan ini adalah merupakan ujian namun bagaimana dalam ujian ini kita bisa menghadapi dengan kesabaran sehingga menjadi keteguhan dalam menjalankannya. Untuk itu harus ada rasa Cinta, Takut, Berharap, serta pasrah kepada yang menguji dalam kehidupannya. Amalan inilah bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
Cinta kepada Allah Swt. (mahabbatullah) berarti menempatkan Allah Swt. Di dalam hati sanubari, dan merupakan tingkatan cinta tertinggi dan hakiki
Cinta seseorang kepada Allah tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat akibat berpikir mendalam terhadap kekuasaan-Nya di langit dan bumi.
Rasa takut (khauf) merupakan sifat orang bertaqwa, sekaligus merupakan bukti iman kepada Allah Swt.
Takut kepada Allah Swt. dapat berupa rasa takut tidak diterimanya taubat, takut tidak mampu istikamah dalam beramal saleh, takut akan mengikuti hawa nafsu, takut tertipu oleh gemerlap duniawi, takut terperosok dalam jurang maksiat, takut atas siksa kubur, takut terjebak pada kesibukan yang melalalikan dari Allah Swt., takut menjadi sombong karena memperoleh nikmat dari Allah Swt., takut mendapatkan siksaan di dunia dan takut tidak mendapatkan nikmat surga.
Roja' berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah Swt.
Sifat khauf dapat mencegah seseorang berbuat dosa, sedangkan roja' dapat mendorong untuk taat kepada Allah Swt.
Tawakal adalah mewakilkan atau menyerahkan hasil usahanya kepada Allah Swt. setelah didahului dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh.
Seseorang yang menerapkan sikap tawakal akan tumbuh keyakinan bahwa tidak ada satu pun amal kebaikan yang sia-sia.
Sebagai hamba Alloh Swt yang taat manusia akan dimintai pertanggung jawaban dalam kehidupan di dunia sehingga harus punya bekal amal ibadah untuk kehidupan diakherat kelak. Mudah-mudahan kita semua akan menjadi orang yang Bahagia dunia dan akherat husnul khotimah.
Aamiin ya Robbal Aalamiin.
*) Penyuluh Agama Islam Fungsional PPPK
Komentar
Posting Komentar