Signifikasi Lomba Pitulasan; Telaah Fenomenologi

Oleh Dr. H. Afifuddin Idrus, M. Pd. I *) 

Ketika aku usia 8 tahun, saat itu sangat senang sekali mengikuti lomba dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia. Saat itu lombanya biasa-biasa saja, tidak aneh-aneh, yang penting ada kegiatan lomba untuk memperingati hari kemerdekaan itu. Contoh-contoh lombanya itu adalah pukul air, makan kerupuk, balap egrang, bawa kelereng, dan balap karung. Lomba-lomba itu sangat mengasyikkan dan menggembirakan bagi anak-anak pada waktu itu, tanpa kecuali para remaja dan orang tua, mereka berebut ingin mengikuti lomba-lomba tersebut. 

Panitia sangat pintar merayu warga masyarakat untuk mengikuti lomba-lomba, yaitu untuk mengisi kemerdekaan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Hadiahnya tidak mewah, tetapi hanya beberapa hal-hal yang bisa mendatangkan kegembiraan. Contohnya dengan sabun colek, sabun mandi kemudian alat membersihkan wajan juga gelas, dan lain-lain sebagainya. 

Orang-orang yang juara itu nanti akan dikumpulkan pada malam resepsi 17, pada saat penerimaan hadiah. Para peserta lomba tidak melihat ini sebagai sesuatu yang harus dengan hati tinggi, tetapi cukuplah untuk bikin gembira dan bahagia. 

Satu hal yang menarik pada permainan ini adalah permainan egrang. Dimana orang yang bermain egrang ini sesuai dengan ukuran egrangnya, tingginya, kemudian larinya; ini yang sungguh sangat membikin untuk ketangkasan keberanian dan kekuatan. 

Motivasi yang lain dari para peserta adalah apa yang disampaikan para panitia, cinta tanah air adalah sebagian dari iman, hubbul Wathon minal iman. Sehingga para peserta banyak sekali yang ikut, yang meramaikan kegiatan tersebut. Karena di sini kita lihat ada semangat untuk mengisi kemerdekaan, untuk berbuat yang baik, untuk bekerja sama, untuk gotong royong dan lain sebagainya. Ini yang memicu masyarakat bisa kembali rukun dan damai untuk bersama-sama mengisi kemerdekaan. 

Pada saat bermain ataupun berlomba pada masing-masing lomba, kadang ada sportifitas, ada kecurangan- kecurangan, tapi juga ada kelihaian dalam melaksanakan lomba tersebut. Yang menarik dari lomba-lomba tersebut adalah ketika terjadi kecurangan-kecurangan akan terjadi cekcok perselisihan, bahkan perkelahian. Akan tetapi, hal ini tidak berlangsung lama. Setelah itu akan damai kembali seperti sedia kala. Dan juga pada saat malam-malam resepsi, peserta akan datang bersama keluarga berbondong-bondong, berduyun-duyun memenuhi halaman ataupun lapangan yang sudah berpanggung. 

Pada tahapan selanjutnya, perkembangan selanjutnya, tahun-tahun sekarang; ada lomba karaoke, ada lomba menyanyi, ada lomba jerigen, ada lomba baris-berbaris, bahkan ada lomba yang konyol, diantaranya lomba memakai pakaian wanita atau memakai pakaian laki-laki. Ini lomba yang paling konyol, yang paling tidak enak dilihat. 

Saat sekarang, tahun-tahun ini, lombanya sudah sangat modern. Contohnya, lomba game, lomba sepak bola dengan HP dan lain sebagainya. Sesuai dengan perkembangan zaman, lomba-lomba semakin banyak yang unik-unik; seperti lomba memasukkan Paku dalam botol, lomba memasukkan belut dalam botol, dan lomba bakiak beregu. 

Semakin warga masyarakat mengenal kekuatan pembangunan. Kekuatan memberikan masukan solusi dan lain sebagainya. Usulan kepada masyarakat, kepada pemerintah, akan lebih baik untuk membangun Indonesia lebih baik kedepannya, sesuai dengan tema lomba pada masing-masing dekade. 

Seluruh lomba-lomba ini sesuai dengan kebutuhan dan peradaban manusia. Tetapi lomba-lomba ini, semua sungguh sangat menggembirakan dan membahagiakan sebagai ajang perkenalan warga-warga RT, warga-warga RW, bahkan warga-warga desa. Perkenalan-perkenalan antar individu, antar warga masyarakat, satu dengan yang lainnya; menjadi momen penting kuatnya persaudaraan antar warga masyarakat. 

Pada saat ini, slogan kita atau tema kita adalah "Nusantara bersatu Indonesia maju ini tema di tahun 2024". Semoga Indonesia Jaya NKRI Jaya NKRI maju terus Selamat hari ulang tahun Republik Indonesia ke 79. Amin. 

*) Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kab. Banyumas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Epistemologi dalam al Qur'an

Hakikat Mencintai Allah Swt; Khauf, Raja, dan Tawakkal Kepada-Nya

Mengenal Inkarussunnah