Makna Kemerdekaan Yang Hakiki
oleh Slamet Riyadi, S. H. I *)
Setiap tahun tanggal 17 agustus bangsa indonesia merayakan kemerdekaan, tahun 2024 ini bangsa indonesia tak terasa sudah menginjak kemerdekaan yang ke 79 tahun. Beragam acara dan kegiatan digelar untuk memeriahkan hari kemerdekaan indonesia, mulai dari perlombaan balap karung, panjat pinang, memasukan belut kedalam botol, dan lain sebagainya. Ada juga yang menyelenggagarakan dengan doa, dzikir, istighosah untuk keberkahan bangsa indonesia dan juga acara seremonial lainnya.
Selain yang pasti detik-detik proklamasi kemerdekaan indonesia di seantero nusantara, yang konon ini menjadi perwujudan rasa syukur kita sebagai bangsa indonesia karena telah merdeka. Akan tetapi pertanyaan yang mendasar apakah kita telah benar-benar sudah merdeka? Jika kemerdekaan diartikan kita telah lepas dari penjajah maka secara defacto bangsa indonesia telah merdeka. Benarkah, bangsa indonesai sudah merdeka? Lalu bagaimana pandangan al Qur’an mengenai kemerdekaan yang hakiki?
Allah Swt Berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ
"Sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “sembahlah Allah dan Jauhilah toghut!’ Diantara mereka ada yang diberi petunjuk oleh allah dan ada pula yang ditetapkan dalam kesesatan. Maka, berjalanlah kamu dibumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul). "
(Qs. Al Nahl: 35)
Ayat di atas menjelaskan, bahwa Allah Swt mengutus para nabi atau rasul sejak zaman nabi terdahulu sampai dengan Nabi Muhammad Saw untuk melaksanakan misi suci. Misi suci dalam hal ini adalah untuk kemerdekaan. Kemerdekaan yang dimaksud adalah semua manusia untuk menyembah Allah Swt (tauhid). Bagi seorang muslim kemerdekaan dan kebahagiaan sejati adalah menjadi hamba Allah sepenuhnya dan merasa bahagia dengan hak Allah Swt dalam ketauhidan. Merasa bahagia melaksanakan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya, merasa bahagia berakhlak mulia, merasa bahagia bisa bersedekah, berinfak dan merasa bahagia bisa menolong sesama ataupun yang lainnya.
العبودية لله هي حقيقة الحرية، فمن لم يتعبد له، كان عابدا لغيره
“Menjadi hamba Allah adalah kemerdekaan yang hakiki, Barang siapa yang tidak menghamba kepada Allah, dia akan menjadi hamba kepada selain-Nya”.
(Al-Majmu’ al-Fatawa,)
ﺗَﻌِﺲَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺪِّﻳْﻨَﺎﺭِ ﺗَﻌِﺲَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺪِّﺭْﻫَﻢِ، ﺗَﻌِﺲَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﺨَﻤِﻴْﺼَﺔِ ﺗَﻌِﺲَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﺨَﻤِﻴْﻠَﺔِ ﺇِﻥْ ﺃُﻋْﻄِﻲَ ﺭَﺿِﻲَ ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳُﻌْﻂَ ﺳَﺨِﻂَ
“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah dan khamilah (sejenis pakaian yang terbuat dari wool/ sutera). Jika diberi, dia senang. Tetapi jika tidak diberi, dia marah.”
(HR. Bukhari)
Bagaimana harta, dunia memperbudak manusia? Yaitu dengan bersikap tamak, rakus terhadap dunia.
*) Penyuluh Agama Islam Fungsional PPPK
Komentar
Posting Komentar