Kemerdekaan dan Ajal Suatu Bangsa
Oleh Saifudin Zuhri, SH. *)
Alhamdulillah pada saat ini kita merasakan nikmatnya hidup dalam kemerdekaan walaupun belum sepenuhnya kita rasakan. Karena ada satu kelompok yang dengan ego dan tabiatnya yang tidak berperikemanusiaan menginjak-injak hakekat daripada kemerdekaan.
Sesungguhnya setiap bangsa itu memiliki kematian, dan kematian setiap umat ini adalah hilangnya kemerdekaan umat dan bangsa itu sendiri.
Kemerdekaan jika digunakan dengan sebaik baiknya akan bisa membentuk ekonomi yang kuat, agama yang kuat, dan membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Tetapi sebaliknya, apabila kemerdekaan tidak di manfaatkan sebaik-baiknya maka bisa berubah menjadi kehinaan, kemiskinan, dan kebodohan.
Allah berfirman dalam surah ar-rad ayat 11
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka."
Di dalam tafsir Ibnu Abbas, yang dimaksud dengan ‘hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka’ adalah بترك الشكر meninggalkan bersyukur atau tidak memanfaatkan ni’mat -ni’mat yang telah diberikan .
Dalam kitab Idzotun Nasiin menjelaskan, Hurriyah (Kemerdekaan) menunjukkan pengertian suci, bersih, bagus dan kemurnian sejati dari hal hal yang mengotori dan menodainya.
Kemerdekaan yang hakiki antara makhluk dan Kholik (penciptanya) adalah memurnikan ibadah kepadanya, mematuhi segala bentuk perintah dan menjauhi segala larangannya.
Allah berfirman dalan QS. al-A’raf ayat 85.
وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ
"Kepada penduduk Madyan, Kami (utus) saudara mereka, Syuʻaib. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah. Tidak ada bagimu tuhan (yang disembah) selain Dia. Sungguh, telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka, sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan janganlah merugikan (hak-hak) orang lain sedikit pun. Jangan (pula) berbuat kerusakan di bumi setelah perbaikannya. Itulah lebih baik bagimu, jika kamu beriman.”
Kemerdekaan bersifat Individu dan berbangsa adalah bebas dari penjajahan dan perbudakan.Sedangkan kemerdekaan yang bersifat kolektif (menyeluruh) adalah kemerdekaan individu yang memberikan kebebasan dalam menulis, mengemukakan pendapat dan media sosial; kemerdekaan berorganisasi, maksudnya adalah setiap golongan itu memiliki hak mengadakan pertemuan atau rapat dimana saja dan kapan saja; kemerdekaan ekonomi seperti perdagangan, pertanian, perdagangan, pendirian pabrik, dan sebagainya.
Kemerdekaan berpolitik maksudnya setiap bangsa atau kelompok serta individu bebas menggunakan hak politiknya tanpa tekanan dari siapapun. Apabila suatu bangsa ingin hidup merdeka maka bangsa itu harus menanamkan hal ini dalam seluruh jiwa warga bangsa yang bersangkutan.
Ketahuilah setiap bangsa itu punya ajal. Ajal suatu bangsa adalah apabila hilang kemerdekaannya.
*) Penyuluh Agama Islam Fungsional PPPK
Komentar
Posting Komentar