Bekerja Untuk Mencari Ridha Allah Swt
oleh Ustadzah Umi Lutfi Ch. *)
Allah memberikan beribu-ribu kenikmatan kepada kita, dengan sempurnanya fisik, mental kita dapat menjalankan kehidupan ini dengan sempurna menjalankan aktivitas sehari-hari seperti bekerja tanpa ada hambatan yang berarti.
Dalam agama Islam, umat muslim diwajibkan untuk bekerja dengan penuh kesungguhan. Hal ini didasari oleh ajaran Islam yang menganjurkan umatnya untuk bekerja keras dan mencari rezeki yang halal. Bekerja bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah Swt.
Islam memandang bekerja sebagai sebuah amalan yang mulia. Umat Muslim dihimbau untuk selalu berusaha dan pantang menyerah dalam mencari nafkah. Hasil kerja keras yang halal dan tulus akan menjadi berkah dan mendatangkan pahala dari Allah Swt. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Q.S at-Taubah [9] ayat 105,
وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ
"Katakanlah (Nabi Muhammad), "Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”
Di zaman modern ini kita harus hati-hati dalam bertindak jangan sampai kita masuk dalam lubang hedonisme yaitu bekerja mencari nafkah tanpa mengenal halal haramnya sehingga akan menjauhkan dari keridhaan Allah Swt. Berbagai macam profesi yang kita geluti hendaknya menjalankannya dengan profesional, totalitas sehingga apapun tantangan kita dalam bekerja akan terselesaikan dengan sempurna dan pekerjaan kita kalau dijalankan dengan Ikhlas hanya mengharap ridha Allah Swt. akan bernilai ibadah.
Penyuluh Agama merupakan cerminan Kementerian Agama sebagai Lembaga negara yang memiliki tanggung jawab besar dalam membangun masyarakat, sebagaimana visi Kementerian Agama yaitu;
“Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas, dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong-royong”.
Oleh karena itu Penyuluh Agama Islam Kabupaten Banyumas hadir di tengah-tengah masyarakat untuk berperan aktif di semua dimensi kehidupan baik mental maupun spiritual. Kita setiap saat selalu melayani masyarakat, membimbing dan berdampingan dengan masyarakat harus bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi mereka.
Bersikaplah baik, sopan, sumeh ketika bertemu dengan masyarakat, karena manusia itu akan dihormati oleh orang lain jika kita juga mau menghormati mereka. Tindak tanduk perbuatan kita harus di manage dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kepercayaan yang yang telah dibangun bertahun-tahun hancur gara-gara ulah dan tingkah laku kita sendiri yang melenceng dari kaidah yang baik. Ingat, hati-hati dalam bertindak dalam segala hal, hadirkan selalu Allah dalam hati kita sehingga kita selalu dalam tuntunan dan lindungan-Nya.
Kita sebagai manusia ketika sudah masuk dalam dunia kerja akan di hadapkan dalam beberapa tantangan yang menjadikan kita masuk ke dalam tipe seorang pegawai. Ada 3 tipe seorang pegawai ketika di hadapkan dalam dunia pekerjaannya, diantaranya:
- Type Quitters yaitu tipe pegawai yang memiliki karakter mudah putus asa, mudah menyerah ketika melakukan sesuatu.
- Type Campers yaitu tipe pegawai yang sudah masuk dalam zona nyaman dan sudah merasa cukup dengan keadaan seperti ini dan tidak punya kemauan untuk maju.
- Type Climber yaitu tipe pegawai yang terus mendaki mengepakkan sayapnya, selalau berfikir positif tidak pernah menyerah untuk terus melangkah serta berjuang sampai mencapai puncak.
Dari ketiga tipe ini tentunya kita dapat membaca “Aku termasuk di dalam tipe yang mana?”, hendaknya bisa menjadi pelajaran bagi kita dalam menjalankan tugas kita sebagai penyuluh Agama Islam agar bisa memilih mana yang terbaik bagi kita sehingga ke depannya pekerjaan kita lebih baik, profesional, dan multi talenta dalam segala hal dan bisa memberikan bimbingan penyuluhan kepada masyarakat dengan baik. Jangan sampai tipe yang tidak baik menjadi stereotype bagi kita yang akan menyulitkan kita ke depannya dalam bekerja.
Manusia tidak akan lepas dari kesalahan, tetapi dengan kesalahan yang pernah kita perbuat hendaknya kitab bisa bermuhasabah.
Berdasarkan penjelasan Imam Ghazali, muhasabah atau introspeksi diri penting dilakukan oleh setiap orang. Ada 3 manfaat dari bermuhasabah:
Pertama, muhasabah dapat membantu untuk memperbaiki diri dan menjauhi perbuatan dosa. Hal ini karena muhasabah adalah proses introspeksi diri, di mana kita merenungkan dan mengevaluasi perbuatan, sikap, dan kebiasaan sendiri.
Kedua, muhasabah akan menumbuhkan rasa tanggung jawab. Kita sadar akan kewajiban di hadapan Allah, sesama manusia, dan diri sendiri yang terikat akan aturan agama.
Ketiga, muhasabah menjaga diri dari perbuatan maksiat. Orang-orang yang selalu introspeksi, maka ia akan menjaga diri dari godaan dosa, yang kelak akan membahayakan diri di hari kiamat.
Semoga kita termasuk orang yang pandai bermuhasabah sehingga kehidupan kita ke depannya akan lebih baik lagi.
Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.
*) Penyuluh Agama Islam Fungsional PPPK Kab. Banyumas.
Komentar
Posting Komentar