Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Ikhtiar Hingga Menemukan Takdir-Nya

disusun Oleh Amin Supangat, S. Sos. I Kita tahu apa yang sudah terjadi adalah ketentuan dari Allah SWT. Kita hanya tahu bila kejadian tersebut sudah berlalu. Kita pun tahu bahwa apa yang akan terjadi juga merupakan ketentuan dari Allah SWT. Kita akan tahu bila nanti sesuatu itu terjadi. Bila kita menunggu sesuatu yang akan terjadi dengan kesungguhan usaha dan upaya tentu Allah sangat senang karena kesungguhan hamba-Nya. Tetapi Allah akan tidak senang bila hamba-Nya menunggu dengan tanpa usaha apapun, seperti tidak berharap kebaikan akan datang. Maka mari kita tawakal kepada Allah dengan cara menyenangkan Allah SWT dengan berikhtiyar dalam menemukan taqdir-Nya. *) Sekjen Pokjaluh Islam

Alhamdulillah 'Ala Kulli Haal

disusun oleh Dr. KH. Afifuddin Idrus, M. Pd. I *)  Ada seekor burung yang hidup di padang pasir, sedang sangat sakit, tidak ada bulu, tidak ada makan dan minum, tidak ada tempat tinggal.  Suatu hari seekor burung Merpati lewat. Jadi burung yang tidak bahagia itu menghentikan burung Merpati dan bertanya " Mau pergi kemana ? "Merpati itu menjawab "Aku akan pergi ke Surga". Maka burung yang sakit itu berkata, "Tolong cari tahu, kapan penderitaanku akan berakhir?" Burung Merpati itu berkata, "Tentu, aku akan melakukannya." Dengan mengucapkan selamat tinggal kepada burung yang sakit. Burung merpati melanjutkan perjalanannya mencapai surga dan membagikan pesan burung yang sakit itu kepada malaikat di pintu Surga. Malaikat itu berkata, "Selama tujuh tahun ke depan hidup burung tersebut harus menderita seperti itu, tidak ada kebahagiaan sampai saat itu." Burung Merpati berkata, "Ketika burung yg sakit mendengar ini, dia pasti berkecil ha...

Etika Imam dan Ma’mum dalam Menginspirasi Pemimpin dan Rakyat

  disusun oleh Amin Supangat, S. Sos. I *)  Etika menjadi Imam menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah yang menyebutkan 3 hal penting, yaitu: Etika Imam seperti payung, yang berfungsi menjaga dan memberikan kenyamanan kepada makmumnya dan makmum ikut menjaga kenyamanan dengan cara membaca bacaan shalat dengan tidak keras. Etika imam yang memberikan kesempatan kepada ma’mumnya untuk membaca Surat Al-Fatihah setelah imam selesai membacanya, sehingga ma’mum akan dapat mendengarkan bacaan imam dengan baik. Gerakan ma’mum dimulai setelah gerakan imam sempurna. Misal gerakan ruku’, ma’mum mulai bergerak ruku setelah imam dalam posisi ruku ditandai dengan selesainya bacaan takbir intiqol, begitu seterusnya pada gerakan lainnya. Imam dan ma’mum adalah posisi yang akan selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Imam adalah pemimpin sedangkan ma’mum adalah yang dipimpin. Di manapun kita berada, pasti ada pemimpin dan ada yang dipimpin. Ada kepala Sekolah sebagai pemimpin dan ...

Orientasi Fiqh Kontemporer; Dr. Ir. Muhammad Shahrur dan Sayyid Quthb (Bagian Kedua, akhir).

disusun Oleh Muhammad Yusuf *)  Fiqih Islam Kontemporer Dr. Ir. Muhammad Sharur Ahli-ahli fiqih yang memihak kekuasaan pada masa kodifikasi dan pembentukan hukum fiqih berpendapat sebagaimana yang mereka pegangi karena takut terhadap Marwan, Abdul Malik dan al Mansur. Tidak ada sesuatupun yang memaksa kita untuk selalu terikat dengan mazahab mereka selain kelompok orang-orang yang mempunyai khayalan-khayalan yang tidak sehat yang takut akan lenyapnya angin pembaharuan. Seorang hakim pada masa sekarang tidak perlu melemparkan anak ke neraka untuk mengetahui siapa ibunya yang sebenarnya sebagaimana diriwayatkan hadis-hadis. Cukup melalui penyelidikan yang teliti, menganalisis gen di laboratorium untuk sampai pada suatu jawaban. Fuqoha cukup mempelajari ilmu secukupnya untuk mencapai apa yang ia inginkan. Jika ulama fiqih telah menetapkan suatu teori prinsip berubahnya hukum karena perubahan zaman, maka kita menetapkan teori dan praktek dengan pertolongan Allah bahwa hukum dapat berub...