Postingan

Agustusan Tiba; Kambingpun Ikut Berlomba

Oleh Rizki Nur Azizah, S. Sy. *)  Agustus menjadi bulan Istimewa bagi bangsa Indonesia, menjadi bulan lahir kemerdekaan Indonesia dan puncak perayaan seremonial negara. Identik dengan Upacara bendera dan berbagai acara. Menurut KBBI, merdeka berarti bebas dari belenggu penjajah, tidak terikat dan tidak bergantung pada orang lain, dan tidak terkena atau lepas dari tuntutan. Jika zaman dulu para pejuang dan Masyarakat bahu membahu berjuang mengusir penjajah untuk mendapatkan kemerdekaan. Di zaman sekarang kita ini bisa mengisi kemerdekaan dengan berbagai kegiatan yang positif guna mengenang jasa para pahlawan. Selain itu, Sebagai wujud rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia, masyarakat juga mengadakan berbagai acara perlombaan. Dari usia anak-anak hingga dewasa, dari tingkat desa sampai instansi pemerintah ikut serta menyemarakan perayaan kemerdekaan tersebut.  Banyak kegiatan perlombaan yang diadakan di sekitar lingkungan kita dengan peserta lintas usia. Dengan tujuan un...

Kemerdekaan dan Ajal Suatu Bangsa

Oleh Saifudin Zuhri, SH. *)  Alhamdulillah pada saat ini kita merasakan nikmatnya hidup dalam kemerdekaan walaupun belum sepenuhnya kita rasakan. Karena ada satu kelompok yang dengan ego dan tabiatnya yang tidak berperikemanusiaan menginjak-injak hakekat daripada kemerdekaan.   Sesungguhnya setiap bangsa itu memiliki kematian, dan kematian setiap umat ini adalah hilangnya kemerdekaan umat dan bangsa itu sendiri.  Kemerdekaan jika digunakan dengan sebaik baiknya akan bisa membentuk ekonomi yang kuat, agama yang kuat, dan membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Tetapi sebaliknya, apabila kemerdekaan tidak di manfaatkan sebaik-baiknya maka bisa berubah menjadi kehinaan, kemiskinan, dan kebodohan.  Allah berfirman dalam surah ar-rad ayat 11 اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ  "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka." Di dalam tafsir Ibnu Abb...

Cerdas Menggapai Kemerdekaan Finansial

Oleh Yayuk Septimawati S.H.I. *)  Merdeka finansial bukan berarti harus sangat kaya dan memiliki harta berlimpah. Merdeka finansial itu adalah kondisi bebas menjadi diri sendiri dan benar-benar bisa menjalankan hal-hal yang disukai dengan tetap memiliki batas-batas secara finansial agar tidak terjerumus kepada hutang yang semakin membuat kesulitan menyelesaikannya. Generasi muda sekarang, atau yang lebih sering disebut sebagai generasi milenial terbiasa hidup di era digital yang serba canggih. Tidak jarang kebanyakan dari mereka memiliki gaya hidup konsumtif akibat dari modernisasi. Mudahnya akses untuk mendapatkan informasi dan komunikasi mempengaruhi keinginan generasi milenial untuk memiliki, meniru, atau mencoba merasakan hal yang sama tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan.  Kondisi keuangan yang buruk terjadi karena pemakaian uang yang terus menerus tanpa tujuan yang jelas dan tanpa pertimbangan yang matang. Oleh karena itu, ada baiknya generasi muda dapat mengontrol k...

Splash! Keseruan Lomba Pecah Air

Oleh Diah Nurjanah, S. Kom. I *)  Sore itu, suasana di halaman parkir RT 05 RW 03 desa kami sangat meriah. Bendera merah putih berkibar di setiap sudut, menandakan perayaan kemerdekaan Indonesia. Salah satu lomba yang paling ditunggu-tunggu adalah lomba pecah air. Saya dan teman-teman bersiap dengan penuh semangat. Panitia telah menggantung kantong-kantong plastik berisi air di atas tali yang dibentangkan. Kami diberi penutup mata dan pemukul dari pelepah pohon pisang. Ketika peluit ditiup, kami mulai meraba-raba udara kosong, suara tawa dan sorakan penonton membahana. Beberapa kali pemukul saya hanya mengenai angin.  Akhirnya “spalsh!” saya berhasil memecahkan kantong air dan basah kuyup. Teriakan gembira memenuhi lapangan. Saya mendengar ada seorang peserta merintih kesakitan, Ibu saya berkata bahwa ternyata peserta tersebut terkena pukulan saya beberapa kali, karena mata dalam kondisi tertutup saya tidak mengetahui akan hal tersebut, hehe..  Kemudian saya menghampiri p...

Bersyukur atas Amanah Kemerdekaan

Oleh Idi Asmarani, S.H.I. *)  Kemerdekaan adalah hak semua individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara bahkan peradaban manusia. Seperti halnya yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 “bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.  Kemerdekaan Indonesia sebagai nikmat dari Allah Swt. harus disyukuri dengan menyadari secara mendalam bahwa kemerdekaan ini adalah karunia yang sangat mulia dari Allah Swt. yang merupakan amanah untuk dimanfaatkan dan digunakan untuk meraih kembali kedaulatan negara, kehormatan, keadilan, kesejahteraan dan kemuliaan sebagai manusia dan hamba Allah. Mensyukuri nikmat kemerdekaan dapat dilakukan dengan berbagai hal. Antara lain pertama, mengisi kemerdekaan dengan cara meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Menjalankan syariat secara tenang adalah anugerah yang besar di tengah sebagian saudara – saudara kita di belahan dunia lain berjuang mencari kedamaian. Perlombaan paling bagus adala...

Merdeka Finansial

Oleh Hj. Tini Hayatur Rohmah, S.Ag., M.H. * )  Memaknai kemerdekaan adalah memahami bahwa kebebasan yang kita miliki saat ini merupakan hasil perjuangan panjang para pahlawan dan pendahulunya. Kemerdekaan bukan hanya berarti bebas dari penjajahan, tetapi juga mencakup kebebasan untuk berpendapat, berkreasi, dan menjalani kehidupan dengan hak-hak yang setara. Ini adalah kesempatan untuk membangun bangsa yang lebih baik, menjaga persatuan, dan terus berkontribusi demi kemajuan bersama. Kemerdekaan juga menuntut tanggung jawab dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, menghargai perbedaan, serta berperan aktif dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi semua. Merdeka finansial adalah cita-cita yang diinginkan banyak orang. Ini berarti memiliki kebebasan ekonomi di mana seseorang tidak perlu khawatir tentang kebutuhan dasar mereka karena telah mencapai stabilitas finansial yang cukup. Merdeka finansial memungkinkan seseorang untuk menjalani hidup sesuai keinginan tanpa tergantung pa...

Signifikasi Lomba Pitulasan; Telaah Fenomenologi

Oleh Dr. H. Afifuddin Idrus, M. Pd. I *)  Ketika aku usia 8 tahun, saat itu sangat senang sekali mengikuti lomba dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia. Saat itu lombanya biasa-biasa saja, tidak aneh-aneh, yang penting ada kegiatan lomba untuk memperingati hari kemerdekaan itu. Contoh-contoh lombanya itu adalah pukul air, makan kerupuk, balap egrang, bawa kelereng, dan balap karung. Lomba-lomba itu sangat mengasyikkan dan menggembirakan bagi anak-anak pada waktu itu, tanpa kecuali para remaja dan orang tua, mereka berebut ingin mengikuti lomba-lomba tersebut.  Panitia sangat pintar merayu warga masyarakat untuk mengikuti lomba-lomba, yaitu untuk mengisi kemerdekaan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Hadiahnya tidak mewah, tetapi hanya beberapa hal-hal yang bisa mendatangkan kegembiraan. Contohnya dengan sabun colek, sabun mandi kemudian alat membersihkan wajan juga gelas, dan lain-lain sebagainya.  Orang-orang yang juara itu nanti akan dikumpulkan pada ...